Sering kali Anda tergoda untuk memacu kendaraan meski berada di medan yang sulit.
Mengemudi di daerah perbukitan atau
pegunungan memang cukup menarik bagi para wisatawan. Dengan melintasi
tanjakan ataupun turunan di daerah yang sejuk terkadang membuat Anda
tergoda untuk memacu kendaraan.
Tentunya itu akan berbahaya jika Anda tak memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang cara berkendara yang aman di perbukitan.
Dilansir
Automotto,
Rabu, 25 April 2012, ketika kendaraan naik atau turun bukit, berat
tubuh mobil akan bergeser ke poros belakang atau ke depan, dan
menambahkan kelebihan beban pada sistem suspensinya.
Hal ini
menyebabkan gerakan untuk menikung atau mengerem menjadi lebih sulit
sehingga menyebabkan kecelakaan yang fatal. Oleh karena itu banyak
hal-hal penting yang perlu dipersiapkan untuk melintasi daerah semacam
itu.
1. Periksa mobil sebelum perjalanan
Sebelum
memulai petualangan, sempatkanlah untuk memeriksa kesiapan kendaraan
yang akan digunakan agar tak terjadi kerusakan di tengah perjalanan yang
dapat mengakibatkan kecelakaan.
Periksa setiap bagian mulai
dari mesin, oli mesin, bersihkan kotoran yang menempel pada filter,
radiator, rem, kopling dan sebagainya. Lakukan pengetesan keseluruhan
fungsi kendaraan, pastikan kondisi ban maupun suspensi masih bagus dan
tak berpotensi rusak. Bagian-bagian lainnya seperti
wiper, klakson, lampu depan dan belakang serta lampu sen juga jangan dilewatkan dari pemeriksaan.
2. Jangan ngebut
Jangan
pernah berpikiran untuk sampai ke tujuan dengan cepat tanpa
memperhatikan keselamatan. Perhatikan kecepatan terutama pada saat
melintasi jalanan berliku.
Berhati-hatilah dalam menggunakan rem. Sementara pada saat turun
bukit, hindari penggunaan rem untuk memperlambat laju secara konsisten.
Sebaliknya, mengemudi dengan gigi yang rendah akan secara otomatis
memberikan
rolling resistance pada rodanya.
3. Biarkan mesin mobil untuk menjadi dingin
Pada
saat kendaraan melintasi tanjakan yang curam, mesin akan menjadi panas
dengan cepat. Lihatlah suhu mesin dari alat pengukur digitalnya di
speedometer.
Apabila
mesin sudah terlalu panas, maka segeralah cari tempat aman untuk
menepi. Menepi dan jangan mematikan mesinnya, tetapi matikan AC dan
diamkan mesin selama beberapa saat.
4. Jangan mengemudi di jalur yang salah
Beberapa
orang mungkin berpikir dengan mengemudi agak ke tengah jalan akan lebih
aman dari risiko jatuh ke jurang. Perilaku semacam itu justru
membingungkan pengemudi lainnya dan dapat membahayakan Anda.
Teruslah
berada di jalur kiri walaupun tak ada kendaraan lainnya di belakang
atau di depan. Jika ingin berbelok, lakukan dengan hati-hati karena
setiap prediksi Anda tak mungkin selalu tepat.
5. Berhati-hatilah selama cuaca buruk
Gangguan alam seperti hujan, kabut dan angin akan memperburuk kondisi jalanan dan juga penglihatan pengemudinya.
Nyalakan
lampu dan berhati-hatilah terhadap jalanan yang licin yang dapat
membahayakan perjalanan. Perhatian lainnya adalah tetap menjaga kondisi
mesin yang kedinginan akibat cuaca. Jangan lupa juga untuk selalu
memastikan bahan bakar tetap penuh dan cukup sampai tujuan.
6. Menyalip
Terkadang
Anda harus menyalip kendaraan yang berjalan dengan lambat di depan. Itu
boleh saja, tetapi perhatikan pula rambu-rambu dan peringatan di sisi
jalan. Gunakan lampu dim untuk memperingatkan pengemudi di depan jika
Anda ingin menyalipnya.
Setelah mendapatkan tanda dari kendaraan
di depan, Anda baru bisa menyalipnya. Pengemudi di depan pastinya
memiliki visibilitas yang lebih baik daripada yang di belakang. Maka
perhatikan pula manuver yang dilakukan mobil di depan Anda agar tak
terjadi kecelakaan.
7. Istirahat
Mengemudi di jalanan menanjak dan menurun adalah pekerjaan yang melelahkan, bahkan untuk pengemudi profesional sekalipun.
Berhentilah sesekali untuk sekadar meregangkan badan. Nikmati secangkir teh hangat sambil menikmati pemandangan sekitar.
Jika
perlu berjalan-jalanlah di sekitar tempat istirahat untuk menghilangkan
stres di otot. Selama beristirahat, jangan lupakan kendaraan Anda.
Pastikan kendaraan telah dikunci dan telah mengaktifkan rem parkir.
8. Gunakan jalur aman
Jika
keadaan mendesak dan mengharuskan untuk berhenti dengan segera, carilah
jalur aman untuk berhenti agar tak mengganggu perjalanan kendaraan
lainnya. Sebelum berhenti, perhatikan pula rambu-rambu dan papan
peringatan di sekitarnya.
Sumber : VIVAnews /kamis26-april-2012